Jejak Langkah 3 Tahun Bawaslu Kabupaten Demak

Bawaslu Demak Mengadakan Talkshow Dalam Peringatan HUT Bawaslu Kab/Kota

Demak- Tepat tanggal 15 Agustus, Bawaslu Kabupaten/Kota telah menginjak usia 3 Tahun. Artinya, Bawaslu Kabupaten Demak telah bertambah usianya. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) yang ketiga, Bawaslu Kabupaten Demak mengadakan program talkshow “Ngupat (Ngobrol Urusan Pemilu dan Pilkada Serentak)” lanjutan pada Rabu (18/8) yang disiarkan secara langsung melalui kanal youtube Bawaslu Demak.

Program talkshow yang beredisi ke-21 tersebut menyajikan tema spesial ulangtahun Bawaslu Kab/Kota se-Indonesia, yaitu “Jejak Langkah 3 Tahun Bawaslu Kabupaten Demak”. Hadir Ketua dan Anggota Bawaslu Kabupaten Demak sebagai narasumber dan dimoderatori oleh staf sekretariat Bawaslu Kabupaten Demak, Selvia Elina Faza.

Dalam kesempatan itu, Ketua dan Anggota Bawaslu Kabupaten Demak menyampaikan lika-liku perjalanan, sepak terjang selama 3 tahun tersebut. Dalam kurun waktu 3 tahun, sudah 2 (dua) kali penyelenggaraan kontestasi politik di Kabupaten Demak, yakni Pemilu dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

Dalam prolognya, Ketua Bawaslu Kabupaten Demak, Khoirul Saleh menceritakan bagaimana sejarah perjalanan lembaga Panwaslu yang bersifat adhoc sampai ditetapkannya menjadi Bawaslu sebuah lembaga yang permanen, sesuai yang termaktub dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017.

Dalam mengawasi kedua kontestasi politik selama tiga tahun tersebut, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Demak, Ulin Nuha menjelaskan, bahwa Bawaslu Kabupaten Demak telah menangani beberapa dugaan pelanggaran, baik di Pemilu maupun Pemilihan. Uniknya, dalam beberapa dugaan pelanggaran tersebut yang menjadi trend objek atau pelaku dugaan pelanggaran adalah aparatur di tingkat desa.

“Dalam penyelenggaraan Pemilu 2019, Bawaslu Demak menemukan dugaan pelanggaran politik uang. Bawaslu menemukan sejumlah uang yang dibungkus amplop di salah satu desa yang berada di Kecamatan Demak. Pelakunya yang diduga adalah perangkat desa. Sedangkan dalam pagelaran Pilkada 2020, ada dugaan pelanggaran terkait dengan netralitas Kepala Desa, yang dilakukan oleh seorang Kades di salah satu desa yang ada di Kecamatan Dempet,” tuturnya.

Sejurus dengan itu, Koordinator Divisi Hukum, Humas, Data dan Informasi Bawaslu Kabupaten Demak, Amin Wahyudi mengatakan, bahwa banyak atau tidaknya pelanggaran merupakan ada pengaruh dari upaya Bawaslu dalam hal pencegahan. Bawaslu sebagai penyelenggara kontestasi politik memiliki peran pencegahan, pengawasan dan penanganan.

“Dilihat dari jumlah pelanggaran di Kabupaten Demak, baik dari Pemilu maupun Pilkada, upaya pencegahan dari Bawaslu Kabupaten Demak cukup baik. Dan masyarakat sudah sadar akan partisipasinya,” ujarnya.

Koordinator Divisi SDM Bawaslu Kabupaten Demak, Lispiatun membeberkan, dibalik suksesnya penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada ditingkat kabupaten merupakan hasil dari sinergitas dan soliditas sekretariat Bawaslu Kabupaten Demak. Disamping itu, animo, partisipasi dari masyarakat Demak yang begitu tinggi.

Masyarakat Kabupaten Demak merasakan eksistensi dari kinerja Bawaslu sebagai penyelenggara Pemilu maupun Pemilihan. Dengan begitu, Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa, Moh. Asroni menuturkan, bahwa ada kewajiban untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kelembagaan Bawaslu Kabupaten Demak. Dan pihaknya berharap kedepannya bisa mengoptimalkan sesuai jargon Bawaslu, “Bersama Rakyat Awasi Pemilu.” Artinya, kedepannya animo masyarakat terhadap kontestasi politik semakin meningkat partisipasinya.

Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, Bawaslu Kabupaten berupaya dengan program-program yang telah dilaksanakan, seperti talkshow, pembentukan desa pengawasan dan desa anti politik uang, pembentukan saka adhyasta Pemilu, dll. Program tersebut merupakan bagian upaya mengedukasi, merangkul masyarakat agar tergerak untuk bersinergi bersama mewujudkan Pemilu maupun Pemilihan yang berintegritas. (ZAM)

Humas Bawaslu Kabupaten Demak