Pintu Bledek Masjid Agung Demak Jadi Ikon Sosialisasi Pengawasan Bawaslu Demak
|
Demak, Bawaslu Demak menggelar sosialisai pengawasan pilkada 2024 dengan mengambil ikon Pintu Bledeg Masjid Agung Demak Sabtu (5/10/2024). Giat ini dikemas dalam sebuah pagelaran folklore (pertunjukan budaya rakyat) dengan harapan lebih menyentuh sisi psyikologis masyarakat Demak dalam mentranformasi pesan-pesan moral pengawasan.
Menurut ulin, Ketua Bawaslu Demak, Demokrasi dan masyarakat adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Masyarakat mestinya menjadi kontrol sosial bagi jalannya demokrasi di negara kita. “partisipasi mereka dalam mengawasi pilkada ini merupakan keniscayaan” papar ulin.
Disamping teater rakyak dengan tema Pintu Bledeg, gelar budaya ini juga menyuguhkan tari kontemporer “Tinimbang”, tari tradisional “Tari suko-pari suko” serta iringan music tradisi yang bertema “pengeling”. “semuanya sarat dengan filosofi hidup” lanjut ulin yang berharap masyakat Demak akrab dengan kearifan lokal budayanya.
Nur Kholiq, Koordinator divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Provinsi memberi apresiasi atas gagasan pengawasan partisipatif Bawaslu Demak ini. Ia sangat menikmati opening acara tari komtemporer yang begitu memukau dan memberikan pesan moral demokrasi yang bermartabat. “baru ini dari sekian kegiatan bawaslu kabupaten/kota di Jawa Tengah yang saya temui” ungkap Nur Kholiq.
Di tengah suguhan budaya yang digelar di sanggr seni lapangan tembiring itu, Bawaslu juga menghadirkan Joko sebagai Nara Sumber. Joko J Prihayanto yang menyampaikan seputar pemilihan yang dikaitkan dengan kondisi geopolitik dan demokrasi di Kabupaten Demak. Meski diawali dengan badai dan hujan lebih giat itu dinikmati oleh warga Demak sampai berakhir sekitar pukul 10.30