Lompat ke isi utama

Berita

Panwaslucam Mranggen Manfatkan Piala Dunia Sosialisasikan Hak Pilih

Demak - Gegap gempita final Piala Dunia 2022 di Qatar antara Argentina vs Prancis dimanfaatkan oleh Panwaslu Kecamatan Mranggen untuk melakukan sosialisasi tentang pengawasan pemilu dan nonton bareng di Pondok Pesantren Induk Ibrohimiyah pada Ahad, pukul 19.30 sampai dengan selesai. Hadir dalam acara tersebut Gus Lukman, dan Gus Afif selaku pengasuh Pesantren Ibrohimiyah serta di ikuti puluhan Santri dan Santriwati Pondok Pesantren induk Ibrohimiyah.

Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memanfaatkan momentum dalam rangka sosialisasi pengawasan pemilu 2024. Dalam diskusi tersebut Anggota Panwaslu Kec Mranggen Fittroh Abdul Malik mendorong agar Pondok Pesantren Ibrohimiyah untuk berinisiatif melakukan mitigasi soal pemilih yang tidak bisa pulang pada hari H pemilu yakni tanggal 14 Februari 2024 mengingat adanya santri luar kota yang kalau pun pulang akan jauh dan memakan banyak waktu. Bagi Santri yang tidak pulang pada tanggal 14 Februari 2024 diharapkan bisa difasilitasi agar bisa menggunakan hak pilihnya. Banyak pilihan untuk tetap bisa menggunakan hak pilih, di antaranya adalah dengan menggunakan fasilitas pindah hak pilih, TPS lokasi khusus, atau lainnya.

Fittroh Abdul Malik, Anggota Panwaslu Kecamatan Mranggen, dalam sosialisasi memanfaatkan gegap gempita Fina Piala Dunia 2022

"Memilih dan dipilih dalam pemilu merupakan hak konstitusional warga negara, karena hak konstitusional merupakan hak asasi manusia yang dilindungi oleh Undang-undang", tegas Fittroh dalam nonton bareng Final Piala Dunia 2022 yang akhirnya dimenangkan Aregntina.

Sesuai dengan PKPU nomor 7 tahun 2022, bahwa KPU siap untuk membuka layanan pada TPS di lokasi khusus, dengan syarat minimal terdapat 300 hak pilih. TPS di lokasi khusus bisa menjadi solusi bagi santri yang suah memiliki hak pilih, tetapi kesulitan untuk menggunakan hak pilihnya.

Fittroh menambahkan bahwa Panwaslu Kecamatan Mranggen berkonsentrasi pada 2 issue ketika berhadapan pada Generasi Z sebagai pemilih pemula, yakni memastikan hak pilih pada pemilih pemula serta gerakan anti politik uang di Gen Z.

"Pelaksanaan pemilu ibarat sebuah pertandingan bola, semua bisa menerima kekalahan dan kemenangan, kalau wasitnya bisa adil dan penyelenggaranya juga adil", tutupnya. (SR)

Tag
bawaslu demak
berita