Lompat ke isi utama

Berita

Menapaki Jalan Terjal demi Bergabung Menjadi Insan Pengawasan

Oleh :
Yudhistira Ramdhan Pangestu, SH
(Staf CPNS Bawaslu Kabupaten Demak)

Indonesia merupakan sebuah negara Demokrasi yang utuh, apapun yang diputuskan dalam jalannya negara ini dipastikan melalui proses tersebut, tidak terkecuali dalam pemilihan kepala negara, anggota legisatif dan kepala daerah. Proses pemilihan tersebut dikenal dengan Pemilu dan Pilkada, dikedua kontestasi pesta demokrasi terebut tidak lepas dari pelanggaran, kecurangan, hingga sengketa. Pemerintah kemudian membentuk sebuah lembaga yang bertugas untuk menangani, mencegah, serta menindak segala bentuk pelanggaran, kecurangan, dan sengketa yang ada dalam gelaran pesta demokrasi itu, lembaga tersebut bernama Bawaslu. Dibentuk pada 8 April 2008, Bawaslu memulai kiprahnya untuk mengawal marwah Demokrasi dari segala bentuk upaya untuk menciderai Demokrasi di Negeri ini.

Didasari dari kiprah Bawaslu yang begitu krusial tersebut, Juli 2021 saya berniat untuk mengabdikan diri pada Lembaga yang mempunyai peran vital dalam mengawal marwah Demokrasi di Negeri ini.  Selepas wisuda sarjana di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya, saya mulai menapaki jalan terjal demi bergabung menjadi insan pengawasan melalui Seleksi CPNS tahun 2021 dengan memilih Bawaslu sebagai calon tempat pengabdian. Di sisi lain, banyak berbagai pilihan instani sebagai calon tempat untuk saya mengabdi, tetapi entah mengapa batin saya berkata Bawaslu jawabannya.

Sebagai freshgraduate dan belum pernah mengikuti tes CPNS saat itu sungguh merasa pesimis, saya berpikir bahwa saat itu pesaing-pesaing saya pasti lebih unggul dari diri saya dan apalah saya yang hanya seorang newbie ini dalam hal tes CPNS. Tetapi jikalau berkutat dengan rasa takut dan pesimis apakah saya hanya akan jadi beban keluarga saja?, didasari atas hal tersebut mulailah saya mencari referensi tentang modul-modul dan buku kumpulan soal tentang tes CPNS yang beredar banyak di marketplace, pilihan saya jatuh kepada buku seharga 50 ribu rupiah yang berisi banyak sekali materi tentang tes lengkap dengan latihan soalnya.

Hari-hari setelah pendaftaran saya lewati dengan belajar materi tes dan mencari lowongan kerja di internet, karena pada saat itu saya berpikir bahwa saya harus segera bekerja karena mengandalkan tes CPNS saat itu sungguh mustahil dikarenakan belum pernah mengikuti tes tersebut sebelumnya membuat saya merasa pesimis, tetapi wejangan dan semangat dari orang-orang terdekat saya terutama orang tua membuat sedikit rasa pesimis tersebut hilang.

Setiap hari bergelut dengan buku membuat saya merasa sedikit bosan, dan ternyata saya menemukan cara belajar yang menurut saya paling relevan untuk orang segenerasi saya, yaitu belajar dengan menonton video lewat youtube. Ya, memang keberadaan teknologi informasi memudahkan cara belajar bagi masing-masing orang yang akan mengikuti tes CPNS, ilmu yang didapat secara gratis dan didukung metode-metode cepat yang diajarkan para Youtuber yang notabene meraka adalah orang-orang yang dahulunya pernah mengikuti Tes CPNS ini.

Mendekati waktu tes, tidak surut semangat saya untuk belajar yang ada malah semangat berapi-api yang terus saya pacu agar bagaimanapun saya harus lolos untuk tes pertama ini, tetapi disaat semangat yang berapi-api tersebut muncul, musibah mendatangi saya, kurang dari dua minggu tes SKD tepatnya tanggal 16 September 2021 saya mengalami kecelakaan yang membuat kaki kiri saya tidak bisa saya gunakan dengan semestinya. Disitulah peran dari orang orang terdekat saya khususnya orang tua bermain dengan apik. Saat itu saya sudah pesimis tetapi mereka selalu menguatkan bahwa saya bisa untuk melewati tes tersebut walaupun dengan keadaan kekurangan.

30 September dengan kondisi kaki kiri yang belum bisa digunakan untuk berjalan, saya nekat berangkat menuju Kota Surabaya lebih awal. Tongkat kruk bekas saudara, saya gunakan untuk membantu mempermudah kaki saya untuk berjalan. Detik-detik menuju tes ini saya gunakan untuk refreshing saja, karena untuk belajarpun kepala rasanya sudah penuh karena materi yang sangat banyak untuk dipelajari.

Tanggal 2 Oktober 2021 hari Sabtu jam 12.00 Wib, saya mantapkan langkah kaki saya yang berjalan dengan tidak sempurna ini untuk berangkat menuju tempat Tes SKD yang berlokasi di Gedung Badan Kepegawaian Negara (BKN) Provinsi Jawa Timur. Sesampainya di lokasi saya menemukan banyak sekali wajah-wajah optimis dari para pejuang-pejuang NIP yang siap untuk melaksanakan tes, saya yang kala itu melihat wajah optimis dari peserta lain malah merasa gugup dan memutuskan untuk berkomat-kamit membaca doa agar dilancarkan untuk tes nanti.

Tepat pukul 14.45 Wib, saya mengakhiri ujian dengan perasaan kaget dan senang yang bercampur menjadi satu, bagaimana tidak saya yang notabene saat itu belum pernah mengikuti tes CPNS sama sekali dan ketika ujian saya selesaikan terpampang nilai yang saya peroleh yaitu sejumlah 426, menurut saya kala itu nilai tersebut sungguh diluar ekspektasi dan nalar saya. Sepulang dari tes saya mengabarkan kepada orang tua dirumah tentang berapa nilai yang saya dapat pada saat tes dan beliau menjawab dengan kata “Alhamdulillah”, saya yakin pada saat itu saya dapat lolos ke tes berikutnya yang akan diikuti peserta 3 kali dari jumlah formasi yang dibutuhkan.

November awal, BKN merilis perangkingan tentang hasil tes SKD seluruh CPNS yang ada di Indonesia, nama saya ada di ranking 55 dari 1777 peserta, yang berarti saya berhak melaju pada tahap SKB yang membutuhkan 3 kali dari jumlah formasi yaitu mulai ranking 1 hingga 156. Saat itu saya berusaha menjaga agar tidak merasa besar kepala dan segera mencari materi untuk bersiap mengikuti ujian SKB yang akan berlangsung kurang dari sebulan setelah pengumuman.

Setelah pengumuman tersebut saya gencar untuk mencari undang-undang dan peraturan Bawaslu yang terkait dengan formasi yang saya ambil, terdiri dari Undang-Undang 7 tahun 2017, Undang-Undang 10 tahun 2016, dan beberapa Perbawaslu. Tidak hanya belajar dari Undang-Undang dan peraturan saja, saya juga mencari grup mengenai CPNS Bawaslu yang ada di Media Jejaring Telegram, disana berkumpul para pendaftar CPNS Bawaslu dari berbagai daerah di Indonesia dan hebatnya mereka saling berbagi ilmu apa-apa saja yang harus dipelajari untuk menghadapi ujian yang akan datang, tidak hanya itu mereka juga rajin melemparkan soal-soal try out di grup tersebut, sehingga saya yang sebelumnya tidak pernah mengikuti tes SKB bisa terbiasa dengan soal-soal yang sebelumnya tidak pernah saya hadapi.

Hari berganti hari, 4 hari sebelum tes SKB berlangsung yakni pada hari Sabtu tanggal 4 Desember 2021 saya memutuskan berangkat ke Surabaya lebih awal supaya bisa beradaptasi dengan lingkungan disekitar tempat tes dan menata mental agar siap bertarung mengahadapi Tes SKB nanti. Jika dalam tes SKD sebelumnya kaki saya sedang tidak baik-baik saja, Alhamdulillah pada tes kedua ini kedua kaki saya sudah sembuh dan bisa berjalan, itu menjadi dorongan semangat bagi saya, karena saat kaki saya tidak bisa digunakan sebagaimana semestinya saja saya bisa lolos, apalagi dengan keadaan yang sudah sangat baik daripada sebelumnya maka saya yakin saya bisa.

Dalam menunggu datangnya hari tes tersebut, saya terus membuka-buka dan membaca segala materi yang akan diujikan pada saat nanti, dan yang membuat saya cukup kelimpungan, ternyata tes SKB yang akan saya lakukan ini materinya lebih complicated dibanding tes sebelumnya. Satu-persatu rekan satu formasi saya memberikan laporan terkait nilai yang sudah mereka dapat setelah tes, dan diluar dugaan mereka-meraka yang notabene pada saat tes SKD berada di ranking atas di tes SKB ini malah nilai yang mereka dapat diluar dugaan mereka, dikarenakan tes yang bobot soalnya sangat sulit dan bisa dibilang diluar dari kisi-kisi yang diedarkan, setelah banyaknya laporan rekan-rekan tersebut di grup saya memutuskan keluar dari grup selama 2 hari sebelum tes untuk menjaga mental saya agar tidak jatuh ketika melihat nilai-nilai yang sangat jauh dari ekspketasi.

Tanggal itu tiba, ya 8 Desember 2021 adalah saat dimana saya akan melaksanakan tes SKB, dengan persiapan yang menururt saya waktu itu sudah maksimal saya beranikan diri untuk beranjak menuju tempat pelaksanaan tes tersebut. Jadwal ujian dimulai pada pukul 15.00 Wib tetapi saya memilih datang 3 jam lebih awal agar tidak terkena macet dan bisa segera beradaptasi dengan lingkungan tes pada saat itu. Pukul 13.30 Wib panitia ujian meminta para peserta untuk segera masuk ke dalam ruangan tes, wajah-wajah tegang mulai terlihat dari para peserta tes tersebut tak terkecuali saya.

Saat mengerjakan soal saya akhirnya mengetahui mengapa teman-teman saya yang notabene mendapat nilai bagus saat tes SKD tetapi saat tes SKB nilainya sangat jauh dari harapan, ternyata memang soal yang keluar sangat sulit dan melebar dari kisi-kisi yang ada. Tetapi dengan ketenangan hati dan pikiran saya mencoba membaca ulang soal-soal yang menurut saya sulit dan mencoba untuk menjawabnya. Jam menunjukkan pukul 15.00 Wib, layar komputer saya beralih menjadi tulisan “Waktu Ujian Telah Selesai” dan dikarenakan setelah ujian nilai akan otomatis muncul, perasaan cemas memikirkan nilai yang saya dapat berkecamuk dalam pikiran, tapi pikir saya saat itu sudah masa bodo terhadap berapapun nilai yang saya dapat, yang penting sudah berusaha secara maksimal, dan dengan rasa takut saya mengakhiri ujian tersebut lalu otomatis di layar muncul nilai 195. Perasaan saya sudah tidak enak pada saat itu karena nilai tersebut sangatlah kecil dari target yang saya inginkan.

Sepulang dari tes tersebut, saya mencoba menunggu hasil rekapan dari teman-teman satu formasi dan ketika rekapan tersebut muncul betapa kagetnya saya melihat hasil rekapan yang menunjukkan saya masih ada di zona aman untuk lolos dari tes tersebut, tetapi tetap saya berusaha meredam rasa bahagia saya karena ini bukan pengumuman resmi. Pada saat saya selesai tes dan rekapan mandiri tersebut muncul menunjukkan saya masih berada di zona aman, masih ada satu provinsi yang belum melaksanakan tes yaitu provinsi Jawa Tengah.

Satu minggu setelah waktu tes, giliran provinsi terakhir yaitu Jawa Tengah untuk melakukan tes, harap-harap cemas dengan apa yang akan terjadi dengan hasil akhir dari teman-teman di provinsi tersebut. Sore hari tiba, saatnya rekap mandiri muncul, betapa senangnya hati saya saat membuka rekap tersebut, nama saya berada di urutan 41 dari 52 yang akan diterima, sujud syukur langsung saya lakukan untuk mengungkapkan rasa kegembiraan saya, walaupun ini bukan hasil resmi tetapi bisa dipastikan pengumuman resmi tidak akan jauh dari rekap ini.

Rasa bahagia bercampur sedikit rasa cemas menghantui selama menunggu pengumuman resmi muncul, bagaimana jika ada faktor non teknis yang bisa menggagalkan kelulusan saya dalam  tes ini. Hari pengumuman pun tiba, sedari pagi saya berusaha membuka website pengumuman tersebut tetapi hasil yang saya dapat nihil, karena belum ada pengumuman sama sekali. Setelah beribadah shalat maghrib, notif di handphone saya berbunyi dengan pesan dari grup bahwasanya pengumuman sudah muncul, dengan segera saya membuka website pengumuman tersebut dan benar, Alhamdulillah saya dinyatakan lolos tes dan berhak melanjutkan ke tahap pemberkasan untuk selangkah lagi dinyatakan lolos tes CPNS.

Pengumuman resmi telah beredar luas, ucapan selamat dari keluarga, teman, dosen, hingga tetangga terdengar sangat massive setelah hari tersebut, tetapi perjuangan tidak berhenti sampai sini, masih ada tahap pemberkasan sebelum nantinya secara resmi dingkat menjadi CPNS. Pemberkasan terdiri dari pengisian biodata selengkap-lengkapnya hingga screening kesehatan dan narkoba di rumah sakit yang memiliki fasilitas tersebut. Bermodal 400 ribu, saya memilih salah satu rumah sakit provinsi di kota tempat tinggal saya untuk saya jadikan sebagai tempat melakukan tes kesehatan tersebut. Hasil tes keluar keesokan harinya, dan menunjukkan bahwasanya jasmani dan rohani saya dalam kondisi sehat juga terbebas dari pengaruh NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya).

Dokumen pemberkasan sudah lengkap, saatnya saya men-submit dokumen tersebut untuk segera diteliti kesesuaian dan kebenarannya. Dua bulan setelah submit pemberkasan, rekan-rekan di grup mulai ramai membahas tentang penempatan, ada yang sudah bisa “mengintip” dimana tempat mereka akan mengabdi dan ada juga yang belum tahu dimana mereka nantinya akan terdampar. Malam tanggal 22 Maret 2022 saya mendapat pesan whatsapp dari salah satu rekan satu formasi yang mengabarkan bahwa penempatan saya sudah keluar, antara senang, kaget, dan haru saya mulai membaca pesan tersebut dan ia berkata penempatan saya berada di sebuah kabupaten yang terletak di Jawa Tengah, yak kabupaten tersebut bernama DEMAK. Tidak pernah terlintas dipikiran saya akan menetap, mencari rezeki, dan mengabdi di Demak, karena mendengar namanya saja sangat asing ditelinga saya yang notabene orang asli Jawa Timur.

1 April 2022, tepat sehari sebelum ibadah puasa berlangsung, kami yang mendapatkan penampatan di 4 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah diundang Bawaslu Provinsi Jawa Tengah untuk mengikuti Zoom meeting terkait orientasi sebelum masa bekerja di kantor masing-masing. Terdapat 19 orang yang akan di tempatkan di Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Demak. Selama satu bulan kami ber-19 diberikan pemahaman awal tentang tata organisasi dan tata kerja. Zoom meting ini berhasil memunculkan rasa keakraban dan kebersamaan dari semua rekan-rekan walaupun belum pernah bertemu sebelumnya.

Lebaran 2022 tiba, masa orientasi via Zoom di Bawaslu Provinsi Jawa Tengah pun berakhir. Saat merayakan Idul Fitri bersama keluarga, surat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, Bawaslu RI menyampaikan bahwa seluruh CPNS Bawaslu 2021 se Indonesia harus berkumpul pada 17 Mei 2022 di Bogor guna mengikuti Latihan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan lalu secara resmi akan segera mengabdi di penempatan kami masing-masing..

Bawaslu Provinsi Jawa Tengah meminta seluruh CPNSnya untuk berkumpul di kantor pada tanggal 16 Mei 2022 untuk diberangkatkan secara bersama-sama, saya yang pada saat itu masih berada di Madiun berangkat pagi-pagi buta jam 02.00 Wib menuju Semarang, sesaat tiba di kantor provinsi saya bertemu secara langsung dengan rekan-rekan yang selama 1 bulan ini hanya bisa saya temui via online. Pukul 10.00 Wib secara simbolis Ibu Kartini Tjandra Lestari selaku Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Jawa Tengah melepas keberangkatan kami menuju Bogor.

Perjalanan ke Bogor ditempuh dalam waktu 12 jam via darat dari Semarang, maka pukul 22.00 Wib rombongan tiba di Hotel tempat menginap semalam sebelum besok mengikuti Pelatihan dari Paspampres. Keesokan hari kami semua bangun cepat untuk segera melakukan pembersihan dan langsung menuju tempat sarapan, saat itu kami dapat bertemu kawan-kawan dari seluruh Indonesia yang berhasil lolos dalam seleksi CPNS Bawaslu 2021. Hawa di penginapan sangat sejuk karena tempat itu berada di kaki Gunung Salak, setelah sarapan pagi peserta diarahkan untuk menuju aula hotel untuk dilakukan screening kesehatan agar mengetahui mana peserta yang sehat dan tidak sehat. Pukul 13.00 Wib kami berkumpul di lapangan hotel untuk langsung dibariskan oleh tim dari Paspampres dan seluruh kegiatan saat itu langsung diambil alih oleh Paspampres. Suasana mendadak menjadi mencekam karena hentakan dan suara yang lantang dari pelatih membuat teman teman semua terdiam.

Mulai tanggal 17 hingga 20 Mei seluruh kegiatan diambil alih oleh Pasmpamres, kegiatan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan ini dilakukan di lereng Gunung Halimun Salak, disana kami melakukan seluruh kegiatan di hutan, tidurpun di dalam tenda yang berisikan sekitar kurang lebih 50 orang pertenda dan beralaskan pelbet atau orang awam menyebut kasur darurat. Disana mental, fisik, dan pengetahuan tentang Bela Negara kami dibina dan ditempa, diharapkan setelah kegiatan ini berakhir antar sesama CPNS Bawaslu tahun 2021 bisa menjalin hubungan yang erat dan mempunyai etos kerja tinggi serta mental yang kuat.

Kamis malam tanggal 19 Mei 2022 diadakan sebuah acara bertajuk Malam Perenungan Suci, seluruh peserta diwajibkan mencium bendera Merah Putih dan bendera Bawaslu dengan latar api unggun yang menyala sehingga bisa menyinari seluruh sudut lapangan pada malam itu, tujuan diadakannya acara tersebut agar memunculkan rasa bangga serta rasa memiliki terhadap lembaga bawaslu. Keesokan paginya seluruh CPNS peserta Latihan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan diminta untuk mengikuti upacara penutupan dan puncak dari seluruh kegiatan ini, yaitu penyerahan SK CPNS oleh Sekjen Bawaslu Bapak Gunawan Suswantoro. Seluruh peserta nampak riang gembira karena setelah perjuangan yang begitu panjang akhirnya mereka dapat memegang SK CPNS yang sudah lama diidam-idamkan.

Selepas acara pada hari itu, seluruh rekan-rekan CPNS segera berkemas lalu menunggu jemputan untuk langsung berangkat ke penempatan masing-masing, ada yang berangkat ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua. Saya dan rekan-rekan Jawa Tengah selepas acara tersebut kembali ke Semarang. Sabtu dini hari tepat pukul 01.00 rombongan tiba di kantor Bawaslu Provinsi Jawa Tengah dengan selamat tanpa kurang suatu apapun, setibanya disana saya bersama kedua kawan saya langsung berangkat kembali menggunakan mobil menuju Demak. Perjalanan Semarang-Demak hanya ditempuh kurang dari 1 jam, dan setelah itu untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Kabupaten Demak.

Senin, 23 Mei 2022 adalah hari bersejarah bagi saya, dengan diterima oleh Ketua, Komisioner, Kepala Sekretariat dan seluruh jajaran Staff Bawaslu Kabupaten Demak, secara resmi saya menjadi bagian dari lembaga ini, lembaga pengawal demokrasi yang siap mengawasi seluruh tahapan pemilu hingga pemilihan secara adil dan berintegritas tinggi.

*Disclaimer : tulisan ini sudah diterbitkan pada Buletin Edisi ke-7 yang diterbitkan oleh Bawaslu Kabupaten Demak pada tahun 2022.

Tag
bawaslu demak
opini