Ketua Bawaslu Demak : Kerawanan Pemilihan serentak 2024 di Kabupaten Demak dalam kategori Sedang
|
Demak, Bersamaan dengan sosialisasi pengawasan Jum’at (23/08/2024), Bawaslu Demak meluncurkan Indek Kerawanan Pemilihan (IKP) di Kabupaten Demak pada Pemilihan Serentak 2024. “Kerawanan pemilihan serentak 2024 di Kabupaten Demak dalam kategori sedang” pungkas Ulin Nuha, Ketua Bawaslu Demak pasca memaparkan 4 dimensi yang disorot dalam pesta demokrasi tersebut. Empat Dimensi itu adalah kontek sosial politik, penyelenggaraan pemilihan, kontestasi dan partisipasi.
Menurut Ulin pemetaan kerawanan itu bukan berhenti pada proyeksi dan deteksi dini, namun juga menjadi basis untuk program pencegahan dan pengawasan. Sehingga segala sesuatu yang mengganggu terselenggaranya pemilihan yang jurdil dan luber dapat dihindari. Ulin mengimbau kepada peserta sosialisasi untuk waspapda dan ikut berperan dalam pengawasan. Menurutnya tingkat kerawanan tersebut bisa menjadi tinggi manakala warga masyarakat dan elemen terkait tidak waspada terhadap signal-signal yang telah dipetakan Bawaslu.
Sosialisasi yang digelar di Hotel Amantis itu bertemakan “peran perempuan dalam pengawasan Pilkada serentak 2024”. Karenanya peserta yang diundang dominan tokoh perempuan seperti TP PKK, Perempuan NU (Muslimat dan Fatayat), Perempuan Muhammadiyah (Nasyiatul Aisyah) dan alumni mahasiswa perempun yang terhimpun dalam Forhati. Nara sumber yang dihadirkanpun dari tokoh perempun, yakni Dian Puspitasari. Kaum adam yang hadir, dari unsur panwascam, TNI, POLRI, sebagian OPD dan Media.
Bawaslu mengangkat tema perempuan karena partisipasi kaum hawa di panggung politik masih rendah, baik di legislative maupun di penyelenggara. Keterwakilan mereka di legislative pada pemilu 2024 yang tidak sampai 10 orang dari jumlah 50 wakil rakyat yang ada di Demak, merupakan salah satu indikatornya. “Meskipun afirmasi keterwakilan perempuan 30 % terpenuhi saat pendaftaran calon, namun pasca penetapan calon mereka lebih banyak pasif.” Jelas Ulin dalam sambutannya. Ulin berharap pasca sosialisasi, tokoh perempuan yang berkesempatan hadir bisa mentranformasikan terhadap sesama di wilayah masing-masing tentang pentingnya suara perempuan dan peran sertanya dalam pengawasan.
Foto: Rohmatullah Editor: Mudloaf