Lompat ke isi utama

Berita

Fritz Berkunjung Ke Bawaslu Demak, Apa Arahannya?

DEMAK - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Fritz Edward Siregar berkunjung ke Bawaslu Kabupaten Demak terkait persiapan pelaksanaan pengawasan Pilkada 2020 di masa pandemi Covid-19. Firtz dalam kunjungannya memberikan arahan kepada Bawaslu Demak dan 14 Panitian Pengawas Kecamatan (Panwascam) Se-Kabupaten Demak.

“Saya datang untuk memberikan semangat bapak/ibu sekalian, baik Bawaslu Kab/Kota dan juga kawan-kawan di Panwascam” tegas Fritz.

Dari kunjungan itu didampingi Ketua dan Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (27/6/2020). Fritz dan Rombongan tiba di kantor Bawaslu Demak sekitar pukul 13:00 WIB. Setiba di kantor Bawaslu Demak, Fritz langsung menuju rung rapat untuk memberikan arahan langsung secara daring via zoom kepada seluruh jajaran Panwascam.

“Kita ini sama-sama melakukan pengawasan Bapak/ibu sekalian, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kab/Kota, Panwascam. Kita ini sama-sama pelaksana Undang-Undang. Karna apa sebagai pelaksana UU, maka tugas kita sudah ditetapkan UU. Kemudian perlindungan kepada kita juga diberikan oleh UU”, tegas Fritz saat memberikan arahan di kantor Bawaslu Kabupaten Demak kepada panwascam.

Menjaga Protokol Kesehatan

Setelah diketahui bahwa pelaksanaan Pilkada lanjutan pada 15 Juni lalu, ada beberapa perbedaaan terhadap Pilkada kali ini yang harus diperhatikan oleh jajaran pengawas terkait penanganan Covid-19 dan menjaga kesehatan selama pandemi Covid-19.

“Kalau kita melihat bahwa yang berbeda itu adalah penerapan protokol kesehatan atas adanya Covid-19. Itu menjadi tugas kita semua, baik Bawaslu maupun KPU. Di dalam pertemuan tatap muka, pertemuan langsung kan ada protokol kesehatan yaitu kita memakai masker, tidak berjabat tangan, sering pakai hand sanitizer. Jadi kalau misalnya ada yang mengajak berjabatan tangan bapak/ibu tidak membalas tidak apa-apa, karna itu bagian dari menjaga protokol kesehatan.  Itu dasar utama atau fondasi kenapa kita melanjutkan Pilkada tahun 2020”, kata Fritz.

Fritz mengigatkan kepada semua pihak untuk menerapkan protokol kesehatan. Fritz tidak ingin ada jajaran pengawas yang tidak peka terhadap hal itu dan saling memeberikan masukan kepada lainnya.

“Siapa yang mengawasi protokol kesehatan bapak/ibu semuanya. Jadi kalau dalam pengawasan tidak sesuai dalam menjalankan protokol kesehatan bapak/ibu harus memberikan saran perbaikan dalam menjalankan tugas, silahkan bapak ibu apakah ada dugaan masuk kajian pelanggaran atau tidak”, kata Fritz.

Membawa From A Saat Pengawasan

Di sisi lain, Fritz juga tidak ingin ada pengawas yang lalai terhadap alat kerja pengawasan seperti From A hasil pengawasan meskipun saat pandemi seperti ini. Semuanya harus adaptasi untuk mengawasi Pilkada 2020 ini tanpa hambatan apapun dalam pengawasan.

“Kita itu selalu diminta bagaimana hasilnya pengawasannya. Meskipun kita sudah diminta mengisi from A melalui online, tapi bapak/ibu kalau kemana-mana bawalah from A itu yang sudah diprint jadi bapak/ibu bisa mencatat, karna hasil pengawasan masih membutuhkan tindak lanjut. Jadi jagan menunggu dulu baru di isi, kalau bisa ya di isi di tempat gutu loh, jadi masih fresh cara berpikirnya mengingat-ingat. Meskipun memang mengisi secara online tapi tidak semua di daerah Demak ini ter cover dengan internet. Itu bagian dari memang improvisasi yang harus kita lakukan”, tegasnya.

Sementara itu, Fritz mengatakan memang akan mengeluarkan Perbawaslu tentang penanganan pelanggaran dan sengketa. Bapak/ibu akan dimungkinkan untuk penanganan pelanggaran melalui jalur secara online ataupun verifikasi online.

Sekali lagi Fritz memberikan arahan kepada seluruh jajaran pengawas agar perilaku pemilih masyarakat bisa memberikan hak pilihnya tanpa dibayang-bayangi wabah Corona.

“Harus kami tegaskan kembali bahwa melanjutkan Pilkada 2020 itu adalah tugas kita bersama, kita semua punya kewajiban untuk perlu meyakinkan kepada pemilih untuk dapat hadir di hari pemungutan suara. Kan ada protokol-protokol baru yang akan disampaikan misal setiap pemilih yang datang ke TPS terkait jumlah TPS, kemudian dibedakan dan masing-masing orang akan mendapatkan sarung tangan, itu bagian dari protokol kesehatan sehingga kita tidak ingin ada klaster baru dalam Covid-19 karna tugas kita sebagai pengawas” kata Fritz.

Ketua Bawaslu Kabupaten Demak, Khoirul Saleh mengatakan pengawas pemilihan mempunyai tugas tambahan disamping mengawasi seluruh tahapan sesuai dengan undang-undang dan regulasi juga memastikan tidak boleh melanggar protokol kesehatan sehingga keamanan dan keselamatan penyelenggara, pemilih serta seluruh masyarakat terjamin dari bahaya Pandemi Covid 19.

Tag
bawaslu demak
berita