Bawaslu Demak Usulkan “Go To Pesantren”
|
Demak-Ketua Bawaslu Demak, Khoirul Saleh menuturkan basis pesantren di Kabupaten Demak perlu mendapat perhatian khusus dalam usaha menguatkan pengawasan partisipatif. Di samping jumlah pesantren di Kabupaten Demak yang memang banyak juga, karena pesantren merupakan komunitas strategis yang selalu dijadikan jembatan oleh peserta pemilu untuk bersosialisasi. Oleh karenanya Khoirul mengusulkan program “bawaslu go to pesantren” pada rakor penguatan pengawasan partisipatif yang diselenggarakan Bawaslu Provinsi.
Rakor tersebut dihadiri oleh ketua dan anggota Bawaslu kabupaten/kota se Provinsi Jawa Tengah pada Selasa, (26/07/2022). Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Fajar Subkhi, dalam sambutannya menyampaikan perlunya penguatan pengawasn partisipatif namun anggaran yang ada sangat terbatas. Sehingga lanjut Fajar, mempersilahkan Bawaslu kabupaten/kota untuk mengusulkan program-program inovatif namun hanya dari program yang sudah dilaksanakan saja bukan program baru.
Usulan Bawaslu go to pesantren bagi Bawaslu Demak merupakan ujud dari pendampingan program pencanangan desa pengawasan dan desa anti politik uang. Hal ini Karena desa-desa di Kabupaten Demak tidak lepas lembaga-lembaga pendidikan pesantren. Sedangkan kyai-kyai pesantren kharismanya bukan hanya terbatas pada santri, namun juga pada masyarakat sekitar. Program ini juga tidak banyak menguras anggaran sebab tanpa anggaranpun Bawaslu Demak sudah melaksanakan pendampingan melalui progam sambangan. (em. Ade’22)