Bawaslu Demak Kembali Ajak Aktivis Awasi Pemilu
|
Demak - Bawaslu Demak kembali melaksanakan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif yang mana pada kesempatan kali ini, para aktivis muda di Demak yang menjadi sasaran. Bertempat di Hotel Amantis, kader HMI, GMNI, PMII dan alumni SKPP hadir untuk mendapatkan materi pengawasan partisipatif. (Senin, 29/01)
Kordiv Penanganan Pelanggaran, Kusfitria Marstyasih mengharapkan peran para pemuda dalam mewujudkan Pemilu yang bersih dan berintegritas. Semangat muda yang masih ada di dada menjadi modal positif dalam upaya itu. Peserta yang mempunyai latar belakang yang beragam akan memberikan pandangan dari berbagai perspektif pada proses pengawasan partisipatif.
"Kami mengharapkan pemuda aktivis Demak ini menjadi pemantau Pemilu yang independen sehingga bisa bersama-sama mengawasi Pemilu", harap Kusfitria.
Kusfitria menambahkan bahwa tantangan pemuda pada Pemilu itu cukup banyak yang itu semua diharapkan bisa dihindari. Politik uang menjadi perusak demokrasi harus diputus mata rantainya. Sementara hoax, politisasi sara dan ujaran kebencian beredar di media sosial harus ditangkal dengan berita positif.
Sejalan dengan itu, Edi Kuswanto selaku narasumber juga menekankan peran sentral pemuda pada pengawasan partisipatif. Pemuda saat ini harus bisa memutus mata rantai politik uang. Dengan begitu pemilu ke depan akan bisa relatif lebih bersih dan bermartabat.
"Sebagai pemuda aktivis yang idealis, harus berani menolak politik uang. Bisa memilah berita-berita hoax dan melaporkan ke Bawaslu jika menemukannya", tutur Edi.
Bawaslu mempunyai program yang mendukung untuk mengajak komponen masyarakat untuk berperan dalam pengawasan partisipatif. Dengan Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2023, masyarakat mempunyai banyak kesempatan untuk ikut serta aktif mengawasi. (SR)