Bawaslu Konsolidasi Perguruan Tinggi di Demak
|
Demak- “Pemilu serentak 2024 diprediksi menjadi pemilu terumit”, demikian papar Khoirul Saleh, ketua Bawaslu Demak. Statemen ini ia sampaikan di awal sambutannya dalam rapat koordinasi dengan perguruan tinggi yang berada di Demak untuk menjalin kerja sama dalam edukasi politik, Rabu, (09/10/2022). Hadir dalam rapat tersebut Pimpinan dari Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Demak, Sekolah Tinggi Agam Islam (STAI) Islamic Centre Demak, dan Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).
Menurut Khoirul, pada tahun 2024 akan diselenggarakan dua pemilihan serentak di seluruh Indonesia, yakni pemilihan umum untuk memilih anggota legislatif serta presiden dan wakil presiden, dan pilkada untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wakikota dan wakil walikota. Meskipun penyelenggaraannya di bulan yang berbeda, yakni pemilu pada bulan februari dan pilkada pada bulan November, namun akan terjadi irisan tahapan dalam waktu yang sama dengan perundang-undangan yang berbeda. Pemilu menggunakan instrumen hukum UU No. 7 tahun 2017, sedangkan pilkada menggunakan UU No. 10 tahun 2016 yang sudah beberapa kali dirubah.
Fenome ini menurut Khoirul, berpotensi terhadap kompleksitas kerawanan pelanggaran maupun sengketa sehingga sedini mungkin perlu diantisipasi dengan berbagai pencegahan. Oleh karenanya Bawaslu mengajak perguruan tinggi di Demak untuk duduk bersama mensinergikan program Bawaslu dengan tri dharma pendidikan tinggi utamanya pengabdian masyarakat dalam upaya pencegahan pelanggaran pemilu, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu.
Tawaran kerja sama Bawaslu telah diapresiasi dengan baik oleh ketiga unsur perguruan tinggi tersebut, bahkan mereka meminta masa kerjasama perlu ditambah lagi, tidak hanya rentang waktu tiga tahun sebagaimana draft yang ditawarkan Bawaslu. Selebihnya, mereka mengakui bahwa perguruan tinggi merupakan benteng terakhir yang menjaga demokrasi karena cara berpikir idealisme-idealisme demokrasi masih murni di kalangan kampus.
Pada kesempatan itu Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (P2H) Bawaslu Demak, Amin Wahyudi mempersilahkan kepada masing-masing perguruan tinggi untuk mensinergikan draft MoU dengan program kampus masing masing. Amin juga menginformasikan bahwa selama ini Bawaslu telah melakukan pelbagai pencegahan seperti program desa pengawasan, desa anti politik uang, saka adhiyasta pemilu, dan talkshow.
Rakor yang diselenggarakan secara sederhana ini berlangsung singkat namun padat. Sebelum diakhiri, Khoirul menyampaikan tindaklanjuti rakor penandatanganan MoU yang direncanakan pada tanggal 17 November 2022 nanti. (Em. Ade’22)